Jumat, 17 Februari 2012
Kamis, 16 Februari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR”
”PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA“
Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Navigasi Darat
Navigasi adalah pengetahuan untuk mengetahui keadaan medan yang akan dihadapi, posisi kita di alam bebas dan menentukan arah serta tujuan perjalanan di alam bebas.
Pengetahuan tentang navigasi darat ini meliputi
1. Pembacaan peta
2. Penggunaan kompas
3. Penggunaan tanda-tanda alam yang membantu kita dalam menentukan arah
Pengetahuan tentang navigasi darat ini merupakan bekal yang sangat penting bagi kita untuk bergaul dengan alam bebas dari padang ilalang, gunung hingga rimba belantara. Untuk itu memerlukan alat-alat seperti
1. Peta topografi
2. Penggaris
3. Kompas
4. Konektor
5. Busur derajat
6. Altimeter
7. Pensil
PETA TOPOGRAFI
d. Pada Lembar Peta skala 1 : 50.000, LBD-nya dibagi menjadi 4 bagian. Tetapi untuk peta skala 1 : 25.000, 1 LBD-nya dibagi menjadi 16 bagian dan diberi huruf a sampai q dengan menghilangkan huruf j
e. Mencari batas Timur dan Selatan suatu.Sheet atau Lembar Peta.
Contoh
• Batas Timur dari bujur 0" Jakarta adalah 47/3 X I = 15" 40' Timur Jakarta atau 15° 40' - 12°= 3° 40' BT Jakarta (batas paling Timur Sheet B).
• Batas Selatan dan 0° Khatulistiwa adalah 47/3 : 1 = 13" 40' atau 13° 40' 6" = 7° 40' LS. Karena terlatak pada Lembar Peta B dalam 1 LBD, maka dikurangi 10'. Sehingga didapat : 7°40' - 10' = 7" 30' LS
f. Mencari nomor Lembar Peta atau Sheet. Batas Timur Jakarta = 15" 40', sedang batas Selatan adalah 7" 30' LS. + Jumlah LBD ke Timur = 15° 40' X 3 X 1 LBD = 47 LBD + Jumlah LBD ke Selatan 13" 40' X 3 x 1 LBD = 41 LBD (XLI)
g. Mencari suatu Posisi/Lokasi Contoh : sebuah pesawat terbang jatuh pada koordinat.- 110° 28'BT dan 7° 30' LS. Cari nomor Lembar Petanya Caranya adalah
• 110° 28' - 94" 40' = 15" 48'
• 15° 48' X 3 = 47t' 24' (batas paling Timur)
• 60 + 7" 30' = 13" 30'
• 130 30' X 3 = 40° 30' (batas paling Selatan)
h. Perhitungan di Koordinat Geografis
CARA I
Luas dari I Sheet peta adalah 10' X 10', seluas 18,55 km X 18,55 km pada peta 1 - 50.000. Sehingga di dapat (10 X 60 - 18,5 5) - 20 = 1,617,
dibulatken menjadi 1,62 (sebagai konstanta). Misal peta yang digunakan peta Sheet No.47/XLI - B
Triangulasi T. 932 terletak pada : 46 mm dari Timur dan 16 mm dari Selatan. 1915
Posisi Sheet 47/XLI - B
1060 48` 27,79" + 30 40' = 110° 28' 27,79"
Dari Timur: 46 mm X 1,62 = 1' l4°52"
1100 28' 27,79" BT - 1' 14,52" = 110° 27' 13,27" BT
(dikurangi karena semakin mendekati ke titik Jakarta).
Dari selatan : 16 mm X 1,62 = 25,92"
7° 30' LS - 25,92" = 7f' 29' 34,08" LS (dikurangi karena semakin mendekati equator).
Sehingga titik Triangulasi T. 932 terletak pada koordinat: 110° 27' 13,27" BT dan 7° 29' 34,08" LS. 1915
Untuk penggunaan peta 1 : 25.000, cara penghitungannya sama, hanya konstantanya diubah menjadi 0,81, yang didapat dari :
{(5 X 60) : 18,55 1 : 20 = 0,808, dibulatkan menjadi 0,81
Luas dari 1 Sheet peta skala 1 : 25.000 adalah 5' X 5'
CARA II
Dari Timur : 46 mm = (46 : 37,1) X 60 = 1 ' 14,39"
110° 28' 27,79" BT - 1' 14,39" = 11 Of' 27' 13,40" BT
Dari Selatan: 16 mm = (16 :37,1) X 60 = 25,87"
7° 30' LS - 25,87" = 7t' 29' 34,13" LS
Sehingga titik Triangulasi T. 932 terletak pada koordinat : I I0'' 27' 13,40" BT dan 7° 29' 34,13" LS. 1915
Pada hasil perhitungan Cara I dan Cara II terdapat selisih 0,13" untuk BT dan 0,05" untuk LS. Hal ini tidak jadi masalah karena masih dalam batas toleransi dan koreksi, yaitu kurang dari 1,00".
Untuk penggunaan peta 5' X 5', 10' X 10' dan 20' X 20' tetap menggunakan pembagi 37,1. Sebaliknya, Jika ada laporan dengan koordinat gralicule, maka cara menentukan lokasinya pada peta adalah (Contoh) "Satu unit SRU menempati sebuah lokasi dengan koordinat 110° 27' 13,27" BT dan 7° 29' 34,08" LS, tentukan lokasi SRU tersebut pada peta Sheet No. 47/XLI - B" JAWAB : Posisi peta 47/XLI -B : 110° 28' 27,79" BT sehingga 110° 27, 13,27" BT 1 10 "27' 13,27 1' 14,52" - 74,52"
74,52" : 1,62 = 46 mm dari timur, dan ukurlah dengan penggaris Batas Selatan : 7°30' sehingga didapat 7030' LS -7029' 34.08" = 25.92" 25,92" : 1,62 = 16 mm dari selatan dan ukurlah dengan penggaris Titik perpotongan kedua garis tersebut adalah lokasi dari SRU yang dimaksud, yaitu 46 mm dari sisi timur dan 16 mm dari sisi selatan berada di sekitar Tnangulasi T.932
Teknik Survival
Survival adalah teknik menyelamatkan diri dari dalam keadaan kritis/ darurat dalam suatau perjalanan atau pengembaraan. Survival berasal dari kata survive yang artinya berhasil/mampu mempertahankan diri dari suatu keadaan tertentu. Dalam hal ini mempertahankan dari keadaan buruk atau kritis. Orang atau kelompok yang melakukan survival adalah survivor.
S = Sadarilah dimana kamu berada
U = Untung malang ada pada ketenanganmu
R = Rasa takut harus kamu kuasai
V = Viva hidup hargailah ia
I = Ingatlah dimana kamu berada
V = Vakum atau kekosongan isilah segera
A = Adat istiadat harus kamu kuasai dan hormati
L = Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
Hal-hal yang perlu di perhatikan saat berjalan dalam survival :
1. Berjalan dengan irama yang tetap
2. Berjalan dengan langkah-langkah kecil jangan paksakan kaki untuk melangkah terlalu lebar. Ini adalah cara untuk menghemat energi.
3. Berjalan 1 jam dengan istirahat 10 menit ini adalah normal.
4. Ketika istirahat duduklah dengan kaki lurus untuk mengembalikan darah supaya mengalir normal.
5. Jangan meminum�??minuman keras karena menyebabkan pori-pori dikulit mengembang sehingga udara dingin berpeluang untuk masuk kedalam tubuh dan meyebabkan mabuk.
6. Jangan terlalu lama beristirahat, karena otot kaki yang sudah panas dan kencang nanti akan mengendur lagi dan membutuhkan pemanasan lagi. Jika anda memerlukan istirahat yang lebih lama dari yang biasanya maka anda sudah terlalu capek dan lemas.
7. Pililah lokasi yang baik untuk beristirahat. Secara psikologis lebih menguntungkan jika anda lebih memilih lokasi di bagian tinggi. Dari tempat ini akan tampak pemandangan yang Indah, nikmatilah untuk mengurangi perasaan lelah setelah lama berjalan.
8. Makan & minumlah secukupnya untuk mengembalikan tenaga kalo perlu di masak dulu supaya hangat dan segar sebaiknya makan sedikit garam (makanan yang mengandung sedikit asin) karena banyaknya keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dalam tubuh
9. Ketika berjalan perhatikan betul medan yang akan di hadapi.
10. Kalau terpaksa membuka jalan mulailah dengan sungai. Hati-hatilah pastikan terlebih dahulu posisi anda sbelum menebas lalu tetapkan lintasan yang akan di ambil Gunakanlah golok (parang) untuk menebas duri yang menghalangi. gunakan tebasan sedikit kalu bisa si sibak dengan tangan /dorong dengan tangan atau badan.
Teknik �?? teknik dalam survival
1. Air
Dalam keadaan survival maka air merupakan faktor terpenting dan lebih penting dari faktor lainnya. Manusia dapat hidup dengan air saja hingga ± 3 minggu. Tapi manusia hanya bisa bertahan hidup tanpa air 3-5 hari. Air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Air yang tidak perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : tidak berwarna, berasa, dan berbau.
Contoh air : air minum, dari tanaman rotan, dari tanaman bunga, lumut dan daun-daun yang lebar
b) Air yang perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : berbau, berwarna, dan berasa
Contoh air : air sungai besar, air di daerah yang berbatu, air di daerah sungai yang kering, air dari batang pohon pisang.
Cara mendapatkan air
a) Hujan : tampung air hujan dengan daun-daun yang lebar alirkan ketempat minum kita / tampung dengan ponco/ juga memeras sapu tangan dan slayer bersih yang terkena hujan lalu teteskan kedalam mulut
b) Tanah batu : carilah mata air pada tanah / yang berbatu namun hanya terdapat mata air. Kapur mudah di larutkan sehingga mudah dibentuk saluran air. Jika dilembah umumnya sangat gaspor carilah ke lembah air / saluran air pada dinding lembah yang memasang aliran kapal pada daerah yang dekat dengan granit. Carilah pinggiran rumput yang hijau tumbuh sampai meropas pada lubang itu.
c) Tanah campur : carilah air di lembah dekat dengan permukaan air tanah. Carilah lubang air yang mengalir yang terdapat di sebelah atas permukaan tanah termasuk aliran sungai gembur tetapi ingat air ini dapat kotor sekali dan berbahaya.
d) Daerah pantai : tanah air dibukit-bukit /galilah air pasir lembah untuk memerangi rasa air asin saringlah dengan pasir. Jangan meminum air laut karena dapat menyebabkan dehidrasi dan merusak ginjal.
2. Api.
Bila mempunyai bahan membuat api yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar. Tapi buatlah api yang kecil beberapa buah hal ini lebih baik dan memberi panas yang lebih merata.
Teknik membuat api tampa korek api
A. Dengan lensa
B. Dengan bordi
C. Dengan 2 batang kayu
D. Dengan 2 buah batu
Bahan penyala yang baik ialah kawul, yang terdapat pada dasar daun aren atau kelapa.
Teknik memasak tanpa menggunakan peralatan masak :
1. memasak didalam bambu atau bugbung
2. dengan batok kelapa
3. masak dalam tanah
3. Jerat atau perangkap.
Adalah teknik untuk menangkap binatang. Bahan-bahannya dari tali yang kita miliki biasanya jerat yang dipakai untuk binatang kecil contohnya : kelinci, Burung, dan rusa..
Cara untuk menangkap ikan :
1. Dengan pancingan yang terbuat dari logam / ranting kayu
2. Dengan obat atau pisau
3. Dengan tembak
Bahan yang digunakan untuk membuat jerat :
1. Daun-daunan yang berdaun lebar
2. Kayu & ranting
3. Getah
4. Bifak
Bifak adalah tempat perlindungan sementara dari dalam keadaan kritis atau darurat dalam suatu perjalanan atau pengembaraan. Tujuan membuat perlindungan adalah nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungi dari faktor alam dan lingkungan.
hal �??hal yang perlu di perhatikan dalam pembuatan bifak:
• Perhatikan arah mata angin
• Bagian yang berlubang pada bifak letakan dalam posisi bersilang dengan arah mata angin
• Jangan mendirikan bifak di daerah yang cekung
• Jangan mendirikan bifak di dekat aliran sungai, tapi harus dekat dengan sumber air.
• Jangan dirikan bifak di dekat pohon yang sudah mati walaupun ia masih berdiri tegak
• Bifak jangan sampai bocor
• Jangan telalu merusak alam sekitar
• Terlindung langsung dari angin
• Bukan berada dilintasan binatang buas
ada beberapa macam bahan pembuatan bifak. Secara garis besar di bagi menjadi 2 yaitu :
• bifak alam : pohon (pucuk), daun-daun, gua (lubang)
• bifak moderen (ponco)
jenis-jenis bifak yang dapat dibuat :
1. bifak standart adalah bifak yang dengan tali diikat dan di rentangkan antara dua pohon pada sisisnya kemudian di atasnya ditaruh parasut
2. bifak sisi terbuka yaitu dengan cara meronpakkan batang-batang kayu dan daun-daun pada sisinya yag masih terbuka di atasnya. Daun-daun, ranting-ranting kecil di gunakan agar bifak hangat.
5. Biologi Praktis
Biologi praktis adalah bagian tumbuhan yang dapat dimakan , diantaranya
• Biji-bijian, buah-buahan , dan umbi-umbian
• Pucuk daun yang masih muda
• Bagian dalam daun yang masih muda
ciri-ciri tumbuhan yang dapat dan tidak dapat dimakan :
• Gosokan pada lidah apakah terasa gatal, pahit, panas,dan asam
• Perhatikan tumbuhan itu dapat dimakan oleh hewan atau tidak
• Jangan makan tumbuhan yang bergetah
• Jangan makan tumbuhan yang mempunyai bulu halusnya dilipatan daun
• Hindari tumbuhan yang berwarna mencolok
6. Zoologi Praktis
zoology praktis golongan hewan yang dapat dimakan :
• Binatang lunak contoh : reptil, ikan ,dll
• Binatang pengurai contoh : cacing, dllmasalah �??masalah yang timbul dalam survival
masalah �??masalah yang timbul dalam survival
1. Masalah Alam
Masalah alam ternyata dapat membahayakan jiwa manusia dan dapat menyebabkan kematian adalah faktor kedingainan. suhu dingin terjadi kerena temperatur disekitar lebih rendah dibandingkan suhu badan. Penyakitnya disebut HYPERTEMIA. Yang paling efektif dalam mempertahankan tubuh dari penyakit tersebut adalah kebutuhan makanan pokok. Seperti tepung terigu dan nasi. gula memang mudah dicerna tetapi lemak tidak boleh dalam keadaan survival. Lebih baik makanan yang mengandung karbonhidrat. Suhu tubuh yang normal dalah 30-37 derajat penurunan 1-2 derajat saja dapat menyebabkan ganguan vital dari tubuh kita. Penurunan suhu tubuh ini biasanya terjadi tanpa kita sadari.
Ada 5 macam cara pengeluaran pans dari tubuh kita
• 1. Respirasi pemanasan
• 2. Radiasi Pencairan
• 3. Konduksi penghantaran melalui media kontak
• 4. Konveksi penghantaran melalui aliran udara
• 5. Evapoirasi penguapan
panas yang biasanya menyebabkan ganguan misalnya :
• Kulit terbakar karena matahari
• Buta karena pantulan matahari
• Pingsan karena panas
• Luka bakar
2. Masalah yang timbul dari diri sendiri
• Fisik
• Mental
• Promental
• Ketakutan
• Rasa sakit
• Rasa lapar
• Rasa panas dan dingin
• Faktor pengetahuan
3 masalah yang timbul akibat makhluk lain
• tumbuhan
dalam masalah ini anda harus betul-betul kenal mana yang dapat dimakan dan mana yang beracun. Jangan memakan sesuatu bila anda tidak yakin betul bahwa itu tidak beracun. (lihat lagi prinsip biologi praktis)
• hewan/binatang
bila menghadapi binatang-binatang dihutan anda harus memahami sifat-sifat sehingga dapat segera melakukan tindakan untuk menghindari hal-hal yang dapat mengancam jiwa kita
• orang asing
mungkin kita akan mengjumpai penduduk asli, suku terasing yang tidak pernah menjumpai orang asing dan tidak senang akan kedatangan orang asing. Menghadapi penduduk asli/orang asing maka perlu diingat :
• hormatilah adat istiadat setempat
• ikuti kebiasaan yang berlaku
Prinsip-prinsip dalam survival adalah :
• hindari situasi yang sulit dengan tenang dan bijaksana
• istirahatlah untuk menghilangkan rasa cema, takut dan panik
• perhatikan kondisi tubuh
• ingat pengetahuan yang dimiliki
semua ini dapat disimbolkan dalam semboyan STOP
S = Stop atau berhenti
T = Thinking atau mulai berpikir
O = Observe atau amati keadaan sekeliling
P = Planning buat perencanaan tindakan usaha yang akan dilakukan
Komunikasi dengan keadaan darurat
1. Tanda dengan api dan asap
Cara yang paling sederhana untuk memberitahukan keduduka kita adalah dengan membuat api yang mudah dilihat dari kejauhan untuk keadaan malam hari yang serba gelap untuk keadaan siang hari asap besar menggumpal akan segera dilihat
2. Cermin survival
Cermin survival adalah salah satu bentuk cermin 2 sisi empat persegi panjang ter buat dari logam dan mempunyai 2 lubang 1 di tengah dan 1 lagi disudut.
Cara penggunaannya : pegang cermin kira-kira 1cm di depan wajah intip objek yang akan anda tuju melewati tengah-tengah cemin sekacercah sinar matahari yang melewati lubang cemin akan jatuh kewajah anda anda dapat melihat bayangan wajah anda pada usahakan supaya titik sinar matahari yang pada wajah anda tetap pada bayangan lubang cemin sambil tetapmengintip objek yang ada pada cuaca yang cerah dan panas cermin dapat terlihat sampai jarak 15 km
3. Body signals
Teknik lain untuk komunikasi darat dan udara yaitu denagan memakai signal atau gerakan gerakan tubuh.
4. Flare
Khusus dipakai untuk operasi penyelamatan di gunung ada kode-kode standart yang dipakai yaitu :
• berita : SOS
flare : merah
suara /cahaya senter : 3 pendek 3 panjang di ulangi setiap interval 3 menit
• berita : perlu bantuan
flare : merah
aura/cahaya senter : 6 kali berurutan (cepat) ulangi setiap interval 1 menit
• berita : dimengerti
flare : putih
suara /cahaya senter : 3 kali berurutan cepat ulangi setiap interval 1 menit
• berita : kembali ke camp
flare : hijau
suara/ cahaya senter : berurutan panjang
jenis kode keadaan darurat
1. SOS
Singkatan dari save our soul (selamatkan jiwa kami) di beritahukan untuk keadaan darurat
2. MAY DAY
Biasanya di gunakan dalam penerbangan untuk memberitahukan suatu keadaan darurat /kecelakaan di udara atau didarat
3. SECURITY
Bila anda mendengarkan kata-kata tersebut berulang kali berate akan diikuti suatu pesan tentang keamanan,cuaca atau suatu bencana alam
4. PAN
Bila mendengan kata PAN di ulang-ulang berarti akan diikuti suatu pesan yang penting mengenai keadaan �??keadaan darurat
Materi Mountaineering
Dasar-Dasar Mountaineering
Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu :- Hill Walking. Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian
- Scrambling. Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal. tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan
- Climbing. Merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik pendakian. bentuk climbing adalah :
- Rock climbing, yaitu pendakian pada tebing batu
- Snow ice climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju
MENGAPA MENDAKI GUNUNG????
Bagi orang awam, kegiatan petualangan seperti mendaki gunung selalu mengundang pertanyaan klise “mau apa sih kesana???”. Pertanyaan sederhana tapi sering membuat bingung yang ditanya atau bahkan mengundang rasa kesal. George F. Mallory, seorang pendaki Inggris menjawab pertanyaan tersebut “because it is there”. Mallory bersama rekannya menghilang di everest tahun 1924. Soe hook Gie (Mapala UI) menulis dalam puisi “Aku Cinta Pangarango; karena aku mencintai kebenaran hidup”. Dia tewas tercekik gas beracun di puncak Mahameru tanggal 16 Desember 1969.
Motivasi mendaki gunung memang bermacam-macam. Manusia mempunyai kebutuhan psikologis, kebutuhan akan pengalaman baru, dan kebutuhan untuk diakui oleh manusia lainnya. Rasa ingin tahu adalah yang mendasari dan menjadi jiwa setiap manusia.
TEKNIK MENDAKI GUNUNG
Mendaki gunung pada dasarnya adalah olah raga berjalan. karenanya penguasaan teknik berjalan yang benar wajib diketahui terlebih dahulu.
berjalan di gunung tentu saja tak sama dengan berjalan di trotoar. Di gunung anda harus berjalan dengan beban di punggung, melintasi lembah, mendaki tebing, menuruni lereng-lereng, atau meniti punggungan-punggungan yang tipis. Dengan medan seperti itu ditambah dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di gunung adalah mutlak.
Seperti juga pejalan kaki yang lain, anda harus berjalan dalam satu irama yang tetap, dengan kata lain, tidak kaku seperti robot. Tidak ubah bagai seorang penari, berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Kalau seorang penari mempunyai kenikmatan tersendiri dalam melakukan gerakan-gerakannya, maka seorang pendaki yang berjalan dalam irama tertentu juga harus dapat merasakannya sebagai suatu kesenangan tersendiri pula.
Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk mlangkah terlalu lebar. Langkah-langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badan pun gampang goyah. Dengan langkah-langkah yang kecil, berat badan dapat ditunjang secara mantap oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya untuk menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam ransel. Dengan langkah-langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.
Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa istirahat merupakan hal yang biasa. Tentu dibutuhkan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimal boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan istirahat sepuluh menit adalah normal.
Ketika istirahat, duduklah dengan kaki yang melonjor lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan darah supya mengalir normal, karena ketika badan berjaln seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan kecil. Usahakan agar tidak beristirahat di tempat berangin karena udara dingin dapat mengerutkan otot yang sedang beristirahat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.
Pilihlah lokasi istirahat yang baik. Secara psikologis lebih menguntungkan apabila anda memilih lokasi di bagian yang tinggi. Dari tempat ini akan tampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangi perasaab lelah setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk mengembalikan tenaga, kalau perlu di masak dulu agar hangat dan segar. Ada baiknya memakan sedikit garam untuk menghindarkn kram karena banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dari tibuh. Membawa buah segar seperti apel, pir, anggur juga sangat membantu untuk mengembalikan tenaga. karena mengandung banyak air dan vitamin maka mengkonsumsi buah segar juga sangat membantu.
Ketika anda berjalan perhatikan betul medan yang dihadapi. Kalau melewati medan yang penuh kerikil dan batu-batui tajam, harap berhati-hati karena kaki mudah tergelincir jika ceroboh. Tidak berbeda apabila anda harus melintasi medan yang berbatu besar dan bulat seperti bebatuan pada sungai misalnya, anda harus melintasinya dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerak sedemikian rupa cepatnya sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat bergulir tetapi anda sudah melompat ke batu yang lain.
Cara di atas tentu saja berbahaya kalau kondisi anda sudah lelah. Cara lain yang lebih aman adalah dengan menaiki satu persatu batu tersebut, perlahan-lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan di injak, agar tak gampang bergulir nantinya. Cara mana sebaiknya yang akan dipakai, itu tergantung dari pengalaman dan tingkat kelelahan anda.
Medan yang berumput dan terjal seringkali membahayakan, terlebih ketika basah karena hujan atau embun. Pendaki yang tidak berhati-hati akan mudah tergelincir, terutama jika memakai sepatu yang tidak sesuai. Demikian pula dengan medan becek, berlumpur, licin dan berbahaya.
Jangan percaya pada pohon-pohon kecil di pinggir tebing. Pohon-pohon ini seringkali tidak cukup kuat untuk menahan bobot manusia, sehungga mudah terabut. Btang-batang pohon itu banyak yang lapuk, lalu patah ketika anda menekalnya dan menahan badan di situ. Kalau tidak yakin betul, hanya guakan pohon-pohon itu sebagai keseimbangan saja.
Mendaki di lereng gunung dengan tanah berpasir lebih sulit daripada di atas tanah keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir bisa melorot ke bawah. Anda kadang-kadang perlu menyepakkan kaki ke dalam tanah pasir itu agar tidak melorot. Orang kedua dan seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah lelah, karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih keras.
Berjalan di atas punggung dari sebuah tebing yang tipis dengan jurang menganga di sebelah kiri dan kanan merupaka kondisi kritis yang membutuhkan teknik tersendiri untuk mengulanginya. Angin kenang yang sering meniup akan menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang tiba-tiba dan membahayakan. Misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras-keras. Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi tetap dalam irama yang teratur dan tidak kaku.
Mie Rebus Telor Penyu Ala Pulau Aua
Hmmm ,,, masakan yang satu ne memang bener-bener mantap..
apa lagi kita dipulau .. nah buat bro - bro smua ne resep nya ne...
mana tau bro ketemu ama telor penyu...hehe
Resep
- dua bungkus indomie
- beberapa butir telor penyu
- cabe secukup nya
- bawang goreng
- daun jeruk 1 lembar
- air secukup nya
- goreng bawang
- masukan cabe
- masukan air
- rebus telor
- masukan daun jeruk
- tutup dan tunggu beberapa menit
- masukan indomie
- tunggu sampe matang
- nikmati . . . hehe
by : mie
Puisi
Mandalawangi – Pangrango
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966
—————————————————————