Kamis, 16 Februari 2012

Filosofi Pencinta Alam
Oleh : MBP/0910103/BM

Apa yang terbayang di benak kita ketika orang menyebut kata “ Filosofi Pecinta Alam” ?
-          Apa itu Filosofi ?
-          Apa itu Pecinta ?
-          Apa itu Alam ?
Ada tiga kata yang terdapat di dalamnya yang memiliki arti masing-masing.

I.                    Pecinta Alam
Salam Lestari…!! Teriakan yang sering kita dengar dan ucapkan dimana saja yang merupakan salam persahabatan dari sekelompok orang yang dinamakan pecinta alam.
Bila kita mencoba mendefenisikan kosakata pecinta alam, amatlah sulit namun arti itu lahir atas rasa dan kesepakatan bersama. Pecinta alm berasal dari kata “cinta” dan “alam”. Cinta berarti kasih sayang dan alam berate suatu tempat yang diciptkan oleh Tuhan YME, awalan “pe” berarti yang melakukannya. Dari asal kata sekelompok orang yang memiliki rasa kasih saying terhadap semua ciptaan Tuhan dan berusaha menjaga apa yang diciptakan Tuhan tersebut. 

II.                  Filosofi Pecinta Alam
Dari waktu ke waktu konsep pencinta alam terus digarap dimana mereka atau kelompok-keompok yang menamakan dirinya sebagai PA/KPA dituntut untuk lebih mempertegas keberadaanya. Dalam kesepakatan bersama lahirlah konsep tersebut dengan nama “Kode Etik Pencinta Alam” pada suatu pertemuan antara seluruh pecinta alam Indonesia pada Gladian IV di Ujung Pandang tahun 1974 dengan isinya :
-          1. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam dan beserta isinya adalah ciptaan Tuhan YME
-          2. Pecinta alam Indonesiasebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami kepada Tuhan, Bangsa dan tanah Air.
-          3. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah makhluk yang mencintai alam sebagai anugrah Tuhan YME
Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1.       1. Mengabdi kepada Tuhan YME
2.       2. Memelihara alam beserta isinya dan menggunakan sumber daya alam sesuai dengan kebutuhan.
3.       3.Mengabdi kepada bangsa dan tanah air.
4.       4. Menghormati tata kehidupan yang berlakupada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dengan peradapannya.
5.       5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan asas pecinta alam.
6.       6. Berusaha saling membantu serta saling menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan.
7.       7. Selesai.
Dengan adanya kode etik pecinta alam ini, tentunya seorang pecinta alam akan sadar bahwa beban yang dipikul tidaklah ringan dan tidak hanya berkoar mengproklamirkan diri sebagai seorang pecinta alam (PA), yang penting unuk dicerna dan dipahami adalah seorang PA berusaha untuk menjaga dan melindungi alam dari berbagai kerusakan dengan tujuan untuk pelestarian dan  itulah makna ritual dari salam lestari yang sering dikumandangkan.
Ada sebuah slogan yang disepakati menjadi slogan pecinta alam sedunia yaitu :
“Take nothing but photograps, leave nothing but footprints and kill nothing but times (jangan ambil sesuatu kecuali foto, jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak dan jangan bunuh sesuatu di alam kecuali waktu)”
Sederhana untuk sebuah slogan tapi fakta di lapangan berbicara lain dengan tingkat degradasi alam, dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Menjadi Pecinta Alam
Untuk menjadi pecinta alam ada tahap-tahap yang akan dilalui, dimana tahapan tersebut adalah proses alamiah yang terjadi pada diri seseorang yaitu ;
1.      1. Pengagum alam
Saat kita pernah terpana oleh keindahan alam atau keperkasaan alam, yang hanya dilandasi rasa suka.
2.      2.  Penikmat alam
Pada tahapan ini mereka mulai mencari keindahan alam itu dengan berinteraksi langsung dengan alam, tanpa memperdulikan resiko untuk mendapatkannya seperti mendaki gunung, menyelami laut, merayapi tebing,menyusuri gelapnya gua dan sebagainya.
3.      3. Pecinta alam
Setelah melewati tahap-tahap di atas, seseorang akan muncul dalam dirinya rasa peduli dan kesadaran akan semua itu dan mereka patut dan seharusnya untuk menjaga dan melestarikannya.

Peranan Pecinta Alam
                Tingginya laju kerusakan alam di Indonesia membuat sebagian orang tidak puas dengan kondisi yang ada, maka menjamurlah KPA di Indonesia di era tahun 1970-1980 untuk menyuarakan kepedulian mereka terhadap kelestarian alam dan lingkungan.
                Untuk mengakomodir keinginan menjaga dan melestarikan lingkungan maka pemerintah melalui UU No.4 tahun 1982 memberikan izin pendirian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dimana PA/KPA adalah salah satu cikal bakal dari LSM ini.
Penutup
                Memang tidak mudah untuk menjadi seseorang pecinta alam yang selalu memperjuangkan alam dan lingkungan karena tak jarang membutuhkan pengorbanan moral dan materil, bahkan terkadang harus menyerahkan kemedekaan diri sendiri untuk kelestarian alam dan keseimbangan isinya.
                Seseorang yang mencoba menanamkan dalam dirinya bahwa dia adalah pecinta alam, tentu akan mencoba memahami apa makna yang tersirat dari unkapan pecinta alam tersebut. Sulit memang untuk membuktikannya tapi tidak ada yang mustahil, yang terpenting adalah kesadaran akan tanggung jawab dan berusaha menjadi individu yang selalu peduli akan lingkungan hidup dengan tindakan kongkrit.

  Ketika air terakhir telah di minum
   Ketika udara terakhir telah dihirup
    Ketika ikan terakhir telah ditangkap
     Ketika pohon terakhir telah diteban
Ketika itulah manusia sadar
Bahwa uang tidak bisa dimakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar